Konsep Reason sebenarnya sederhana yaitu
sebuah software dimana seorang musisi dapat memperoleh apapun yang ia
perlukan untuk membuat sebuah lagu. Lalu apa bedanya Reason dengan
software lain seperti Nuendo atau Protools? Kedua program tersebut
memiliki fungsi yang lebih umum yaitu merekam suara, kemudian disusul
dengan kemampuan mengolah data MIDI untuk memainkan virtual instruments.
Reason bukanlah pesaing kedua program tersebut, justru ia adalah
pelengkap yang sangat baik untuk keduanya. Reason dapat dihubungkan
dengan Nuendo maupun Protools dengan sebuah sistem yang disebut Rewire.
Secara
sederhana kita dapat mengatakan bahwa Reason adalah sebuah virtual
instruments. Hanya saja lebih dari sekedar virtual instruments, Reason
merupakan suatu emulasi lengkap dari sebuah studio musik. Apapun yang
kita temui di sebuah studio dapat kita temukan di dalam Reason.
Reason
menganut sistem Closed Architecture, dimana Propellerhead Software
tidak mengundang pihak ketiga untuk membuat plugins bagi Reason. Sistem tertutup ini membuat Reason memiliki komponen yang terbatas,
karena tidak memiliki plugins, namun hal ini sekaligus menjadi kekuatan
Reason. Karena tidak menerima plugins dari pihak ketiga, artinya Reason
terbebas dari kemungkinan crash yang disebabkan ketidakcocokkan kode
pemrograman antara plugins dan host. Hal ini membuat Reason sangat
stabil, hampir bisa dikatakan tidak pernah crash, sesuatu yang sangat
diperlukan oleh sebuah program musik profesional.
Facebook : www.facebook.com/hijaufiles
Twitter : @HijauFiles

